Rahasia Koloid dalam Roti Tawar
ROTI ITU ?
Roti merupakan salah satu produk makanan yang terbuat dari
tepung terigu. Roti termasuk makanan pokok karena kandungan karbohidratnya yang
tinggi. Roti juga menjadi makanan pokok rendah lemak yang tercatat dalam
sejarah bangsa Eropa yang terjadi kira-kira pada tahun 1000 SM. Beberapa ratus
tahun kemudian, sebagian besar masyarakat Eropa mulai jenuh dengan makanan ini
dan produksi roti pun mulai merosot tajam.
Otto Frederick Rohwedder dianggap sebagai bapak atau pelopor
dari roti iris (sliced bread). Pada tahun 1912 Rohwedder bekerja pada sebuah
toko roti dan menciptakan sebuah mesin pengiris roti. Namun fungsi mesin
tersebut hanya sebagai penghancur roti-roti yang sudah basi. Hingga pada tahun
1928, Rohwedder menciptakan sebuah mesin yang bisa mengiris roti dengan sangat
rapi.
Apa Itu Koloid
?
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan campuran kasar. Meskipun secara makrokopis koloid tampak
homogen, tetapi koloid digolongkan ke dalam campuran heterogen. Campuran koloid
pada umumnya bersifat stabil dan tidak dapat disaring. Ukuran partikel koloid
terletak antara 1 nm – 100 nm. Sistem koloid terdiri atas terdispersi dengan
ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut
medium dispersi. Fase terdispersi bersifat diskontinu ( terputus-putus ),
sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. ( Keenan, 1984 )
Macam-Macam Koloid
1.Aerosol
Sistem koloid
dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika
zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat; jika zat yang
terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair.
Contoh aerosol padat : asap dan debu dalam udara.
Contoh aerosol cair
: kabut dan awan
2. Sol
Sistem
koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
Contoh sol : air sungai ( sol dari lempung dalam air ), sol
sabun, sol detergen, sol kanji.
3. Emulsi
Sistem
koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian,
yaitu emulsi minyak dalam air ( M / A ) atau emulsi air dalam minyak ( A / M ).
Dalam hal ini, minyak diartikan sebagai
semua zat cair yang tidak bercampur dengan air.
Contoh emulsi minyak dalam air ( M / A ) : santan, susu dan
lateks.
Contoh emulsi air dalam minyak ( A / M ) : mayonaise, minyak
bumi dan minyak ikan.
4. Buih
Sistem
koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih.
Contoh: sabun, detergen, dan protein.
5. Gel
Koloid yang
setengah kaku ( antara padat dan cair ) disebut gel.
Contoh : agar-agar,
lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silica.
No.
|
Jenis Koloid
|
Fase Terdispersi
|
Fase Pendispersi
|
1.
|
Sol Padat
|
Padat
|
Padat
|
2.
|
Sol/Gel
|
Cair
|
Padat
|
3.
|
Buih Padat
|
Gas
|
Padat
|
4.
|
Emulsi Padat
|
Padat
|
Cair
|
5.
|
Emulsi
|
Cair
|
Cair
|
6.
|
Buih
|
Gas
|
Cair
|
7.
|
Aerosol Padat
|
Padat
|
Gas
|
8.
|
Aerosol
|
Cair
|
Gas
|
Koloid pada
roti
Syarat yang
utama dalam pembuatan roti adalah serasi pencampuran oleh pengadaan gas, kedua
oleh koagulan dari suatu material pemanasan dalam oven sehingga gas tertahan
dan struktur material distabilisasi. Pada prinsipnya pembuatan roti terdiri
dari tahap-tahap yaitu (1) pencampuran adonan (dough), (2) fermentasi adonan,
dan (3) pemanggangan.
Tujuan dari
pencampuran adalah untuk membuat adonan yang sempurna agar adonan mengembang
dan mempunyai tekstur yang lembut, pori-pori kecil, dan tidak bantat. Pada
proses pencampuran adonan terjadi perubahan sebagian dari pati berubah menjadi
gula. Selanjutnya pada proses fermentasi terjadi perubahan senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana.
Roti yang memiliki betuk padat dan mempunyai
pori-pori kecil ternyata merupakan salah
satu jenis koloid yaitu Buih Padat. Buih Padat adalah sistem koloid dengan fase
terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini
dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Proses peragian pada roti
tawar yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan roti. Zat
pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis
mengelilingi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti yaitu tepung terigu, gula, susu,
margarin, ragi, telur, garam, dan air. Sebagai bahan penunjang biasa
ditambahkan essence dan obat-obatan roti yang dapat memperbaiki tekstur, aroma,
dan cita rasa dari roti tersebut.
Alat
dan Bahan
Alat
o
Baskom
o
Oven
o
Loyang
o
Pengaduk adonan
Bahan
o Tepung
terigu 1 kg
o
Ragi instan (fermipan) 2 sendok teh
o
Mentega putih 70 gr
o
Telur 2 butir
o
Susu bubuk 50 gr
o
Gula 300 gr
o
Garam 15 gr
o
Air secukupnya
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. Masukan 500 ml air hangat ke dalam wadah.
3. Campurkan air hangat dengan
15 gram fermipan, 400 gram gula pasir, 4 kuning telur, 54 gram susu bubuk, 200 gram mentega dan 1 sendok teh bakerine (penghalus adonan).
4. Aduk adonan hingga merata.
5. Setelah merata masukan 1 kg tepung terigu.
6. Aduk kembali adonan hingga merata dan tidak lengket di tangan.
7. Angkat adonan dari wadah dan cetak sesuai selera.
9. Tunggu hingga roti yang di cetak tersebut mengembang
10. Setelah mengembang panggang roti di oven dengan suhu 150°C hingga roti menguning (sekitar 5-15 menit).
11. Roti yang sudah matang diolesi dengan mentega
9. Tunggu hingga roti yang di cetak tersebut mengembang
10. Setelah mengembang panggang roti di oven dengan suhu 150°C hingga roti menguning (sekitar 5-15 menit).
11. Roti yang sudah matang diolesi dengan mentega
12. Lalu sajikan roti yang sudah jadi dengan kreasi yang anda inginkan
Pembahasan
Pada proses pembuatan roti, terjadi fermentasi oleh ragi.
Ragi mengubah glukosa (C6H12O6) menjadi etanol
(C5H5OH) dan melepaskan gas CO2. Gas CO2
ini yang menyebabkan terbentuknya pori-pori kecil pada roti. Hal ini juga
menyebabkan volume roti bertambah. Gluten dari tepung mengikat pori-pori udara
membentuk buih yang berwujud padat.
KESIMPULAN
Roti merupakan salah satu sistem koloid, yaitu buih
padat. Zat pembuih pada roti berupa gluten dari tepung terigu dan terjadinya
reaksi fermentasi oleh ragi yang menghasilkan gas CO2 membentuk
buih-buih pada adonan roti menjadi buih padat.
Cieee banget bay udah ngeposting! GOOD
BalasHapus